Blog yang menceritakan apa saja Jika tertarik dengan posting saya, tidak dilarang komentar bisa melalui e-mail Jika ingin mempromosikan blog ini silahkan tidak dilarang Jika perlu maka follow blog ini
Thursday, July 1, 2010
Nama Saya Phadhil
Nama Saya Phadhil
Di Jakarta sedang ramai-ramainya orang membicarakan band yang baru terkenal. semua orang ingin sekali menonton penampilan dari band tersebut. Banyak koran memberitakan hal yang sama. Semua masyarakat sangat terhibur atas kedatangan band baru. Yang terkenal dari band tersebut adalah pemain drumnya yang bernama Phadhil. Tidak hanya bermain band, dia juga sering menjadi host di banyak acara, juga menjadi pelawak di salah satu stasiun tv swasta di daerah Sumatera.
Disebuah taman ada anak muda yang sedang duduk. Dia sedang makan, jika ada orang lain duduk di sebelahnya, dia tidak memperdulikan. Tidak lama kemudian ada bapak-bapak duduk di sebelahnya. Tiba-tiba, bapak-bapak ingin bertanya kepadanya “kamu kenal sama yang namanya Phadhil tidak? Sepertinya dia sangat terkenal di Jakarta, tapi kok belakangan ini dia tidak terlihat lagi?”. Dan anak muda itu pun menjawab “saya kenal betul dengan Phadhil, begini pengalaman Phadhil yang saya tau”
Asal Mula Phadhil
Frazier Fadlilah adalah nama lengkap dari seseorang yang sering di panggil "Phadhil Gelo". Sekarang dia berkuliah di Universitas Indonesia. Diantara teman-temannya, dialah yang paling beda. Asal mula Padhil terkenal adalah saat dimana semua temannya mengenalnya dan teman-temannya dalam gup band terkenal di DKI Jakarta.
Tapi belakangan ini Phadhil menghilang entah kemana. Ternyata dia putus kontrak menjadi artis. Dia memberi amanat kepada saya, yaitu jika ada yang menanyakan dirinya, maka ceritakanlah dari awal sampai akhir.
Bersama sang Kakek
Phadhil adalah anak paling istimewa diantara semua saudaranya. Dia anak yang paling disayang oleh kakeknya. Setiap mau ke sekolah Phadhil selalu ingin diantar oleh kakeknya. Dan setiap ingin tidur selalu ingin dibacakan cerita yang sama dari malam yang satu ke malam yang lain. Dia aat sayang kepada semua anggota keluarganya. Yang paling disayang yaitu kakeknya. Bagi Phadhil kakeknya adalah segalanya.
Pada suatu malam, saat dimana Phadhil sedang dibacakan cerita, Phadhil berkata kepada kakeknya. “kakek, kakek janji ya. Kakek harus menemani aku selamanya”. “iya, kakek akan berusaha membanggakan cucu kakek tersayang” jawab kakek dengan mengelus rambut Phadhil. Tetapi setelah Phadhil tertidur, kakeknya kembali berkata “selama kakek masih hidup, nak”. Kakeknya pun mengeluarkan air mata karena dia tidak mau membuat Phadhil sedih karena dirinya.
Usia 5 tahun – saat mengenal internet
Phadhil memulai mengenali dunia perkompueran saat ia masih berumur 5 tahun, dia pertama kalinya bermain komputer, selalu bermain game. Sampai dia dimarahi oleh orang tuanya. Tetapi dia tetap tidak mempedulikannya. Setiap pulang sekolah, selalu bermain. Sampai dia mengunci kamarnyaa dan menyendiri. Phadhil bisa dibilang anak yang suka makan. Di kamarnya penuh dengan makanan ringan. Saat liburan dia pergi ke sebuah toko komputer. Yang disana terdapat banyak game. Tapi anehnya dia tidak mau membeli CD game tersebut. Dia malah meminta kepada kedua orangtuanya untuk diajarkan program-program di komputer.
Pada suatu hari, temannya memperkenalkan yang namanya internet. pertama memakai internet, dia diperlihatkan Blog milik temannya. “ini namanya blog, kalo kamu mau di lihat seluruh dunia, kamu harus punya ini yang namanya Blogspot”. Karena dia tertarik, maka dia membuat blog yaitu phadhil-phadhil.blogspot.com, karena baru sedikit pelajaran tentang blog, dia tidak sering membuka blog, phadhil tidak pernah membuka kembali.
Selama di sekolah dia mendapat pelajaran tentang web. Setiap pelajaran komputer, Phadhil selalu rajin mengumpulkan tugas rumah, dan tidak pernah mendapat nilai jelek. Gurunya berkata kepada Phadhil “kamu sudah bisa semua pelajaran yang saya berikan, lebih baik kamu saya ajarkan tingkat selanjutnya, jika kamu setuju maka besok selama liburan, kamu belajar tentang blog ya!”. “kalo begitu bleh lah. Saya setuju” jawab Phadhil.
Mulai Bermimpi
Saat meranjak besar, dia mengetahui fungsi dari blog tersebut. Dan phadhil membuka blognya yang telah lama tidak di urus, dan dia menulis tentang cara menjadi hacker. Cita-citanya menjadi hacker tidak disetujui banyak temannya, karena dapat menghancurkan nama baik diri sendiri. Saat dia melihat di tv, dia melihat program acara lawakan yaitu “Opera Van Java”. Dia tertarik dengan bahan lawakannya. Dia mengikuti gaya para pelawak saat berada di sekolah.
Saat kelas lima menuju ke kelas enam, dia berniat untuk membuat grup band sekaligus ingin menjadi grup lawak besar di tanah air yang bernama “Rasa” yang dibuat dari singkatan nama personilnya. Personilnya adalah temannya sendiri, yaitu R adalah Rifqi, A yang pertama adalah Aditiya, Kemudian S yaitu Phadhil atau Shidqi, dan yang terakhir adalah A yang kedua adalah Aldi. Semuanya memiliki bakat yang kuat kecuali saya. Saya memang bisa bermain drum, tetapi yang lain bisa memainkan semua alat musik. Pada saat ingin membuat satu lagu pertama, Phadhil dipercayakan untuk membuat lagu, tapi sayangnya saya hanya membuat judulnya saja, nama dari judul lagu tersebut di ambil dari pengalaman pribadinya yaitu saat dia ingin pergi ke luar tanah air. Dan jadilah lagu pertama yang berjudul “Ingin Pergi”.
Di lagu itu terdapat lirik yang menceritakan banyak tentang mimpi kita semua. Dari mimpi yang dikabulkan, sampai mimpi yang akhirnya hanya gigit jari. Sampai Rifqi berkata “woy bro, kita mimpi selalu tak terkabul, cape lah mimpi mulu, ada juga nanti kita botak hanya bermimpi menjadi artis” Tapi setelah mereka melihat suatu film yang menceritakan mimpi. Mereka yakin mimpi adalah kunci masa depan. “kalau kita tak bermimpi, kita tak akan sukses” ucap Phadhil.
Masa Mencintai Seseorang
Ketika ada acara donor darah di sekolah, kebetulan Bapak Jusuf Kala sebagai “Bapak PMI”, Phadhil ditunjuk untuk mengisi acara tersebut yang tidak lain adalah Rasa Band. Seminggu sebelum tampil, mereka segera berlatih karena inilah pertama mereka tampil. Tetapi mereka tidak ingin menyanyikan lagunya sendiri. Tetapi mereka menyanyikan lagu yang sedikit langka yaitu lagu “Mungkinkah, Stinky”. Disela latihan, ada sedikit halangan. Aldi sedang sakit, padahal waktu sangat sempit. Akhirnya mereka tampil dengan apa adanya. Tapi sungguh ajaib semua penonton menyukainya. Dari situ awal mereka bermain band.
Mereka sering mendapat tawaran manggung dibanyak tempat. Dari tempat mewah, sampai rumah sakit. Di rumah sakit, mereka diminta untuk menghibur semua pasien yang terkena bencana besar. Mereka sedikit sedih melihat kondisi pasien. Mereka menjadikan itu sebagai penampilan terbaik dari sebelumnya.
Dari saat itu Phadhil sudah merasa percaya diri dan dikenal teman-temanya. Dari situ dia sudah mulai suka dengan perempuan. Pertama kalinya suka dengan perempuan, dia nyasuka dengan yang namanya Fennysia Aswita yang kenal di tempat dia les musik. Tapi yang namanya pertama kali, Phadhil tidak berbuat apa-apa. Dia hanya suka biasa, tapi saat melihat temannya sudah ada yang pacaran, dia tertarik untuk pacaran. Dia bertanya kepada hampir semua temannya yang sudah perpengalaman pacaran. Dia bertanya dari hal bagaimana mendekati perempuan dan sampai hal yang yang spele.
Suatu saat dimana dia sedang menanyakan bagaimana urutan kata yang tepat untuk menyatakan perasaan, semua temannya berbeda. Dia sangat bingung, dan hampir putus asa. Setiap pulang sekolah, dia menyendiri dan berfikir. Tapi dia yakin bahwa kesempurnaan seseorang adalah dari hati bukan dari penampilan. Setiap bertemu orang yang Phadhil suka, Phadhil selalu berperilaku baik. Dan setiap didepan orang yang disuka, pasti dia mau disuruh apa saja dan siapa saja.
Mengungkapkan Perasaan
Pada saatnya dia berani berpacaran, dia mendekati perempuan yang disukainya. Tetapi Fenny sudah mempunya pacar. Phadhil tidak menyerah. Phadhil menunggu sekian lama, akhirnya Fenny mengatakan kepadanya “Phadhil, gue denger dari banyak orang, katanya lu suka sama gue?”. “i.. i.. iya emang kenapa?” ucap Phadhil gugup. “oh nggak kenapa-kenapa kok, Cuma mau kasih tau aja, kalo gue udah putus” kata Fenny. “oh, jadi apakah lu mau jadi pacar gue”ucapnya dengan gemeteran. “itu maksud gue, gue juga suka sama lu, tapi kan aneh kalo cewek yang mengungkapkan perasaan. Jadi gue mau kok jadi pacar lu” kata Fenny. Dan akhirnya Phadhil pun senang. Phadhil pun berjanji tidak akan mengecewakan Fenny.
Phadhil sangat merasa lega, karena tidak menyembunyikan perasaan kepada orang lain. Phadhil makin semangat untuk pergi les, karena ada Fenny. Suatu hari sepulang les Phadhil ditanya oleh supirnya “eh, tumben mukanya ceria. Biasanya merengut selalu? Emang ada apa sih?”. “hehe, ada deh. Yang penting lagi ada kesenangan di hati. Hahaha”. Dan ari saat itu Phadhil tidak mau bolos sekolah dan les.
Masa Pacaran
Selama masa pacaran mereka membuat banyak pengalaman yang tak terlupakan. Salah satunya adalah saat mereka selesai les, mereka berjalan berdua atau yang sering dibilang kencan, kencan adalah hal pertama kallinya yang dilakukan oleh Phadhil. Tapi rasanya kata KENCAN itu terlalu terasa tua untuk di dengar. Mereka berjalan ke sebuah mall yang ada di sekitar sekolah mereka, yaitu Arion Mall yang terletak di Jalan Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur. Disana mereka menonton bioskop. Setelah nonton, mereka berkeliling mall. Tapi saat berkeliling, ada hal yang sangat tidak diduga oleh mereka berdua. Mereka bertemu seorang guru sekolah dari Fenny, sedangkan di sekolah Fenny dilarang untuk berpacaran.
Dari pengalaman mereka berdua, Fenny memutuskan untuk putus, sedangkan mereka sudah berpacaran hampir setengah tahun. Pada saat mereka putus, Phadhil memberikan sesuatu kepada Fenny. Phadhil memberikan jaket kesayanganya untuk kenangan selama berpacaran. Saat itu Fenny sangat menyesal, tapi Fenny bisa melupakan Phadhil. Disitulah saat terakhir mereka bertemu.
Selang beberapa waktu, Phadhil memilih fokus pada pelajaran sekolah. Dia mengejar nilai semester dua kelas enam dengan usaha yang tinggi. Phadhil pun mendapat nilai tinggi di bidang musik dan sain. Dari situlah Phadhil menyukai pelajaran. Tapi ada satu pelajaran yang dia tidak sukai. Phadhil tidak suka terhadap pelajaran matematika, dengan alasan gurunya tidak sesuai dengan dirinya. Dan akhirnya saat pembagian hasil UASBN, dia mendapatkan nilai jelek di bidang matematika. Dari saat itu Phadhil berusaha mempertinggi nilai matematikanya di tahun berikutnya.
Masa Pubertas
Masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, Phadhil juga mengalaminya. Saat itu keinginan untuk belajar menurun. Dan nilai di semester pertama sangat hancur. Tapi salah satu temannya yang bernama Vaya memotivasi Phadhil sampai Phadhil berusaha. Dan Phadhil sering bolos sekolah dengan alasan salah satu guru di sekolahnya galak.
Pada suatu saat dimana Phadhil sadar bahwa pelajaran adalah bekal untuk masa depan, Phadhil pun belajar dengan giat. Dan pada saat kenaikan kelas dia berterimakasih kepada Vaya, karena bila tidak ada motivasi dari Vaya, Phadhil pun tidak naik kelas. Dan kalu tidak berusaha pasti Phadhil sudah putus sekolah.
Perpisahan Kelas
Saat perpisahan kelas yang dilaksanakan di Pulau Bidadari, semua teman-teman bercerita tentang pengalaman bersama di selolah. Phadhil bercerita tentang pengaalaman yang sedikit menyedihkan. Dia menceritakan bahwa dia pernah suka pada kakak kelasnya yang bernama Qisthy, tapi saat ditanya, Qisthy tidak mau menjadi kekasihnya. Tapi Phadhil menerimanya dengan tulus hati. Sampai sekarang dia menganggap Qisthy adalah kakak kandungnya.
Dia menceritakan masa dia dikenal sebagai fotografer. Semua acara sekolah selalu menggunakan Phadhil untuk menjadi fotografer acara. Dia juga mengikuti ekstrakulikuler fotografi. Guru yang dibanggakan bernama Happy. Ya memang namanya sedikit lucu, itu nama panggilang untuk Phadhil dan semua teman fotografinya. Bakat menjadi fotografer itu tidak pernah hilang. Dia sudaah menganggap menjadi hobi nomor satu.
Selama SMP dia berpacaran dengan yang namanya Dara dari JIS singkatan dari Jakarta International School. Cara pendekatannya tidak biasa dengan orang lain. Dia berkata “ Dara, udah punya pacar blom?”. “blom, emang kenapa?” kata dara bingung. Phadhil nyeletuk “oh belum ya, boleh daftar tidak?”. Dara kage dan berkata “Astagfirullah, daftar apa?”. “jadi pacar aku mau tidak?”. “okelah, tapi jangan macem-macem!”.
Menuju SMA-The Best Student
Saat menuju SMA, Phadhil bertanya kepada Qisthy yang sudah lebih dulu masuk SMA. Phadhil bertanya “kak, rasanya jadi anak SMA tuh gimana sih? Ada masalah apa aja yang nggak enak?”. “banyak banget, ada malah saat saya dimarahi guru karena tidak memakai seragam lengkap” jawab Qisthy. Semenjak menerima informasi dari Qisthy, Phadhil tidak pernah melanggar peraturan sekolah. Sampai akhirnya dia menjadi THE BEST STUDENT di tahun ajaran itu.
Permasalahan
Tapi pada saat pertengahan Phadhil menjadi anak yang nakal. Setiap sepulang sekolah dia tidak langsung pulang, dia selalu pergi bersama teman seprgaulan. Saat itu kedua orangtuanya sangat tidak suka pada perilakunya. Sampai kepala sekolah memanggilnya. Dan akhirnya dia naik kelas dengan program naik percobaan. Dari kejadian tersebut Phadhil tidak mau mengulang satu tahun pelajaran. Dia pun mengikuti proses rehabilitasi. Selama mengikuti program tersebut, Phadhil masih tidak bisa mengikuti degan baik. Karena tidak berhasil, Phadhil berhenti dari proses rehabilitasi. Keluarganya sangat marah. “Phadhil, sudah di ikuti rehabilitasi bukannya membaik malah memburuk!!” bentak ibunya.
Pesantren
Keputusan akhir orangtuanya adalah masukan Phadhil ke pesantren Islam. Di pesantren, Phadhil diajarkan semua tentang agama sampai benar-benar memahami apa yang disebut dengan “Islam”. Dia setiap pagi dibangunkan sangat pagi untuk melaksanakan ibadah Shalat Subuh. Sedangkan Phadhil jarang sekali bangun untuk Shalat Subuh. Selama di pesantren, Phadhil tidak diizinkan membawa fasilitas favoritnya selama di rumah. Dia tidak diperbolehkan membawa handphone, laptop, MP3, PSP, radio, dan semua yang berhubungan dengan kesenangan.
Lama kemudian, dia tobat atas perilaku yang telah di buat olehnya. Setelah membaik Phadhil pun kembali sekolah seperti biasa. Tetapi dia mengambil paket c. Dia harus mendapatkan ijzah akhir. Selama mengambil paket c, Phadhil tidak mau diketahui teman-temanya. Jika ada salah satu temanya yang mengetahuinya, dia akan sangat malu dan tidak mau ada yang mendekatinya. Maka dari itu dia menjual semua barang yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Dengan begitu, tak ada satu pun temannya dapat berkomunikasi dengannya.
Kuliah
Setelah lulus SMA, dia memilih kuliah di UAI. Phadhil merasa senang dengan temannya selama kuliah. Dia adalah orang yang gokil. Setiap ada masalah dia selalu membantu dengan hal yang menyenangkan. Semua dosen salut pada dirinya. Datanglah hari yang ditunggu olehnya, yaitu hari ulang tahunnya yang ke-21. Dia merayakan bersama teman-temannya di sebuah penginapan. Hari ulang tahunnya tersebut adalah hari ulang tahun yang perayaannya paling mewah dibandingkan perayaan ulang tahun sebelumnya. Di saat perayaannya ada hal yang tak terduga. Fenny, mantan pacar pertamanya datang ke acara tersebut. Fenny diberitahu oleh salah satu teman akrab dari Phadhil.
Disaat Phadhil ujian, dia mendapat berita dari pamannya. Pamannya mengabarkan bahwa salah kakek Phadhil meninggal. Phadhil pun kaget dan spontan berkata “ kakek gue lebih penting dari ini !!”. Phadhil pun keluar dari ruang ujian dan cepat-cepat menuju rumah sang kakek. Sesampainya disana Phadhil melihat kakeknya sudah tiada. Phadhil pun sedih melihat kakeknya sudah terbaring tak bernyawa di tempat tidur yang dimana Phadhil dibacakan cerita oleh kakeknya. Phadhil berkata dan berdo’a dalam hatinya “baru saja satu masalah selesai, ada masalah yang lebih besar, ya Allah.. emang saya nasibnya begini? Tolong hilangkan satu kali saja engkau beri aku kesenangan”. Phadhil yakin bawha doanya akan dikabulkan. Walau pun bukan sekarang atau besok. Pasti pada waktunya Allah akan menolong dirinya.
Balikan Dengan Fenny
Setelah beberapa bulan, Phadhil dan Fenny akhirnya balikan seperti dulu. Dan ternyata Fenny sudah menjadi kakak kelas Phadhil. Karena saat SMP Fenny mengikuti program akselerasi. Dan pengalaman Fenny juga tidak beda jauh, dia pernah mendapat istilah naik percobaan saat SMA. Tapi tidak seburuk Phadhil. Dan Phadhil tidak memperdulikannya. Bagi dia masa lalu biarlah berlalu, masa depan menanti kita. Dengan kembalinya mereka berdua, mereka mengadakan acara kecil-kecilan. Dan acara itu hanya mengundang teman dekat mereka saja.
Ditengah-tengah acara, semua temannya berkata “cium, cium, cium”. “eh, itu mah masalah nanti. Ya kan Fen?” ucap Phadhil dengan merangkul Fenny. “iya, kalo sekarang nggak seru lagi nantinya. Hahaha”. Mereka pun hidup bahagia, dan mereka kemana-mana selalu bersama. Sampai suatu saat mereka mendengarkan sebuah lagu. Mereka mengambil hikmah dari lagu tersebut, yaitu semua tidak ada yang abadi. Jadi, mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Menjadi Terkenal
Disela liburan, Phadhil pun bertemu dengan semua personil band nya yang sudah lama tak bertemu. Saat itu mereka tak mengenali Phadhil karena Phadhil sudah tampil beda. Yang tadinya besar karena disiplin dan hidup teratur, maka Phadhil pun sudah lebih tinggi dan badannya berotot. Phadhil langsung mendekati teman lamanya dan bertanya “permisi apakah ini yang dulu pernah bermain band?”. “iya, dari mana mas tahu?” jawab mereka. Dan Phadhil menjelaskan dengan jelas “saya Phadhil, salah satu personil band kalian. Apakah masih ingat? Kalo boleh saya ingin bergabung lagi”. “oh.. Phadhil, wess badannya mantep lo, ngomongnya biasa aja kale nggak usah kaya ngomong sama bapak-bapak” jawab mereka sambil melihat Phadhil dar rambut sampai kaki. “okelah lo boleh gabung lagi” ucap mereka dengan semangat.
Beberapa minggi, Rasa band dipanggil untuk tampil on air di salah satu stasiun tv swasta. Mereka pun sangat bangga, karena bisa tekenal. Dan mereka sangat sering on air di tv, tak salah lagi jika mereka terkenal di Jakarta. Drum milik Phadhil sudah tak layak pakai. Dan pada suatu saat, Phadhil ingin beli drum baru. Saat ingin membeli, dia ingat dengan kata-katanya saat dia kesusahan. Setelah itu Phadhil tetap membeli drum baru. Tetapi drum lamanya tidak dibuang, melainkan diservice dan di sumbangkan ke panti asuhan. Ternyata ide tersebut membuat teman-temannya untuk menyumbangkan alat musik kesayangannya. Phadhil sadar bahwa setelah kesulitan pasti ada kebudahan, dan inilah bukti dari potongan ayat Alqur’an.
Sekarang
Setelah Phadhil lulus kuliah S1, mereka berpisah. Dan Fenny sudah mempunyai keluarga. Sedangkan Phadhil masih lajang. Phadhil melanjutkan S2 di Universitas Indonesia. Dia mengambil jurusan kedokteran. Dan dia masih sering tampil bersama bandnya di banyak acara. Selain kuliah Phadhil juga Phadhil mnjadi guru musik disalah satu sekolah musik di daerah Rawamangun.
Bukan hanya temannya, sekarang dia digemari para fansnya di seluruh Jakarta. Inisial Phadhil dan teman-temannya sebagai pemain band adalah selalu memakai kaos dan celana sarung yang menandakan bahwa mereka band sukarela, merakyat, dan tidak main harga jika di kontrak.
Phadhil belakangan ini tidak terlihat di pelantika musik Indonesia karena dia ingin fokus terhadap kuliah. Dia ingat bahwa pelajaran adalah bekal hidup terpenting. Dia lebih memilih menjadi pengusaha dibanding menjadi artis terkenal. Dia tak ingin masalah pribadinya di publikasikan, itulah alasan dia tidak terlihat di dunia hiburan di Indonesia.
Selesailah bercerita tentang Phadhil. Dan bapak itu bertanya “kok kamu tahu betul dia?, Oh ya memang mas ini siapanya Phadhil?”. “iya saya memang tahu betul, saya sendiri Frazier Fadlilah” dengan cepat dia meninggalkan tempat tersebut. Dan bapak tersebut kaget dan memanggil kembali “mas, berarti kamu ini Phadhil Gelo?”. Dia pun langsung pergi tanpa permisi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment